Teknologi Konstruksi Jawa di Borobudur Relief
Orang Jawa kuno memiliki spesialisasi keahlian dalam teknik pembuatan kuil dan rumah. Prasasti tersebut menyebutkan berbagai macam alat khusus yang digunakan untuk pertukangan seperti berbagai Kampak. Pertukangan tampaknya sangat berkembang dengan baik di Jawa kuno. Hal ini tidak mengherankan mengingat banyaknya pohon kayu yang tersedia di tempat ini. Mereka membangun rumah dari berbagai bahan, dari bambu sampai kayu. Banyak jenis rumah kayu dan bangunan lainnya yang diukir di relief Candi Borobudur. Para arsitek telah membuat studi khusus tentang bangunan dalam relief ini. Sumber dari data kemampuan Jawa kuno dalam membangun teknologi hanya bisa dipelajari dari relief ini, karena bangunan itu sendiri tidak ada.
Seperti berdiri hari ini, bambu tumbuh sangat banyak di Jawa. Bambu juga dijadikan bahan utama dalam membangun bangunan rumah karena kayu merupakan bahan yang lebih mahal. Lokasi spesifik dari tempat tumbuh bambu dapat dilihat dari nama suatu daerah, seperti Desa Gunungpring (hutan bambu) di dekat Borobudur. Yang menarik adalah prasasti abad ke 9 yang terhubung dengan Candi Mendut di dekat Borobudur yang menyebutkan tempat yang disebut Venu Vana, bahasa Sanskerta untuk hutan bambu.
Orang Jawa juga berlatih berburu dan mengumpulkan kegiatan selain bertani dan berkembang. Orang-orang berburu burung dengan menembak mereka dengan pipa bambu kecil yang disebut tulub, dan menangkap ikan di sungai dengan alat tradisional yang disebut “wuwu” yang terbuat dari bambu dan jaring. Jaring ikan dibuat dari tali pohon khusus. Meskipun tali ini tidak bertahan dalam catatan arkeologi, para arkeolog dapat mempelajari berbagai jenis tali dan benang yang dibuat melalui ilustrasi jaring dan tali pada beberapa gerabah.
Sebuah prasasti dari awal periode Borobudur menyebutkan beberapa keahlian khusus. Salah satu keahliannya adalah membuat jaring, dan yang lainnya adalah “manganamamnam”, sebuah kata yang bisa berarti pembuatan keranjang, tikar, dan benda lain dari bambu dan kulit kayu. Kerajinan lainnya adalah membuat payung yang diperlihatkan relief dalam ratusan jenis. Payung diproduksi untuk kebutuhan yang berbeda berdasarkan strata sosial.
Dalam suatu relief, menggambarkan seorang perwira kerajaan Hiru berlindung di tempat bernama Hiruka. Rumah dalam ilustrasi ini bukan tipe rumah Jawa yang modern. Rumah ini lebih mirip rumah yang digunakan oleh orang Batak dan Minangkabau di Sumatera dan Toraja di Sulawesi. Ia berdiri di atas panggung dan memiliki atap berbentuk pelana. Mungkin rumah semacam ini biasa digunakan di Jawa pada abad ke-9.