2nd Borobudur International Conference
Interfaith Conference & Pilgrimage Tour
The Inspiration for World Peace and Harmony
Borobudur, 6 Mei 2017. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) atau PT TWC sebagai pengelola Candi Borobudur memiliki kewajiban untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang adiluhung tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa Candi Borobudur dan Candi Prambanan telah diakui sebagai World Heritage oleh Badan Dunia UNESCO. Candi Borobudur adalah milik semua bangsa, sehingga sudah semestinya keberadaannya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh seluruh umat dan semua agama yang ada, agar cakrawala Borobudur dapat terpancar untuk menciptakan perdamaian bagi umat beragama di seluruh dunia.
Kesuksesan penyelenggaraan event “Borobudur International Conference 2016” melatarbelakangi PT TWC untuk kembali menyelenggarakan event “2nd Borobudur International Conference – Interfaith Conference & Pilgrimage Tour” yang mengusung tema ‘The Inspiration for World Peace and Harmony’, tentunya dengan membawa spirit keagungan dari Candi Borobudur. Event 2nd Borobudur International Conference (BIC) yang akan dilaksanakan pada 6 Mei 2017 ini merupakan kerjasama antara PT TWC, Kementerian Pariwisata, Kementerian Pendidikan & Kebudayaan dan Kementerian BUMN melalui Sinergi BUMN Hadir Untuk Negeri.
Dengan mengangkat tema ‘The Inspiration for World Peace and Harmony’ mengingat keadaan negeri dan dunia yang sedang bergejolak dan mengancam perdamaian dunia serta kehidupan yang harmonis antar umat beragama. Sehingga dengan penyelenggaraan kegiatan ini, para peserta diharapkan dapat memperoleh pengetahuan dan kedamaian melalui pesan-pesan moril yang dibawakan para pemuka lintas agama, yang nantinya dapat memberikan kontribusi terhadap terciptanya keharmonisan dan kebersamaan.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko, Edy Setijono mengungkapkan bahwa penyelenggaraan “Borobudur International Conference 2017” ini menjadi sebuah forum penting, dimana para pemuka agama dan berbagai komunitas yang mewakili keyakinan yang berbeda, yakni Kristen, Katholik, Islam, Hindu dan Buddha akan hadir untuk berdialog dan menyampaikan pandangannya atas isu-isu social maupun kemanusiaan dari persepsi masing-masing agama demi terciptanya kedamaian dan keharmonisan hidup.
“Besar harapan kami, penyelenggaraan kegiatan ini dapat kembali mengangkat citra Candi Borobudur di mata dunia sebagai pusat studi keagamaan dan kebudayaan yang mengandung tujuan untuk menciptakan perdamaian dan kesejahteraan bagi umat manusia di seluruh dunia”, kata Edy Setijono.
Borobudur International Conference dilaksanakan pada 6 Mei 2017, berdekatan dengan momentum peringatan Trisuci Waisak, yang diharapkan akan menjadi momentum pencerahan bagi seluruh umat. Menghadirkan 5 tokoh agama di Indonesia yaitu Prof. Dr. KH. Said Agil Siroj. M.A (Tokoh ulama Agama Islam), Pdt. Dr. Albertus Patty (Tokoh ulama Agama Kristen), Prof, Dr. Franz Magnis Suseno, SJ (Tokoh ulama Agama Katholik), Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya (Hindu), Bhikkhu Santacitto, P.hD (Buddha), dan tokoh agama Buddha Tibetan dari Nepal sebagai Guest Speaker, yaitu H.E. Kyabje Dagri Rinpoche, seorang pemuka agama yang menyandang gelar Doktor dalam Filosofi Agama Buddha, ajaran Sutra dan Tantric. Beliau akan menjadi pembicara utama dalam dialog keagamaan serta akan berbagi mengenai ajaran-ajaran suci Sang Buddha dalam Pilgrimage Tour. Dalam kegiatan ini juga akan menghadirkan Menteri Pariwisata RI, Dr. Ir. Arief Yahya, M.Sc dan Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifudin sebagai Keynote Speaker.
Selain kegiatan konferensi, termasuk dalam rangkaian acara puncak Waisak 2017, juga akan diselenggarakan kegiatan Sunrise Prayer dan Pilgrimage Tour ke beberapa candi di Magelang dan Yogyakarta. Keberadaan Candi Borobudur diharapkan akan memberi inspirasi bagi seluruh masyarakat yang mewakili beragam keilmuan untuk melahirkan karya-karya besar yang inovatif namun juga mampu membawa kedamaian dan kebangkitan baru sehingga mampu merepresentasikan kebesaran Candi Borobudur.
Kegiatan “Borobudur International Conference 2017” ini memiliki visi misi yang ingin dicapai, yaitu:
Visi:
- Menciptakan hubungan antar agama yang harmonis dalam rangka mempererat kebersamaan dalam perbedaan (unity in diversity) dan membangun perdamaian dunia.
Misi:
- Menyampaikan pesan-pesan moril yang dapat memberikan pencerahan dan kedamaian bagi peserta.
- Menghasilkan solusi bagi berbagai isu-isu keagamaan.
- Memberikan ruang bagi terwujudnya toleransi umat beragama di Indonesia.
- Sebagai upaya memelihara dan melestarikan sejarah yang sangat luhur.
- Meningkatkan daya tarik Candi Borobudur di mata wisatawan lokal dan mancanegara sebagai tempat ziarah keagamaan sekaligus warisan budaya yang harus dilestarikan.
Dalam penyelenggaraan kegiatan ini, Candi Borobudur menjadi salahsatu magnet utamanya. Dengan harapan kegiatan ini dapat menjadi salahsatu media untuk mendatangkan 2 juta wisatawan mancanegara, guna mendukung target Pemerintah untuk mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara ke Indonesia pada tahun 2019.