Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde Kagumi Candi Borobudur
Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde pada hari Kamis 01 Maret 2018 mengunjungi Taman Wisata Candi Borobudur. Dalam kunjungan tersebut, Christine Lagarde di dampingi oleh Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko ( Persero ) Ricky SP Siahaan.
Mura Aristina dari Balai Konservasi Borobudur yang memandu Christine Lagarde mengatakan bahwa dalam kunjungannya ini Christine Lagarde berhenti sebanyak lima kali dan menyaksikan pemandangan di luar itu indah sekali.
“ Beliau sangat tertarik dengan biografi Budhha dan kesini beliau selain bertemu dengan banyak orang, tetapi juga berwisata dan sedikit ada humor – humor yang kita berikan sehingga wisata itu tidak monoton sehingga beliau tertawa dan sebagainya sehingga menambah suasana menjadi indah. “ kata Mura.
“ Saya juga bercerita bagaimana candi ini dibangun dengan keberagaman, tidak semua yang membangun itu beragama Hindu dan Budhha. Ada cerita bahwa dulu waktu candi Borobudur dibangun, ada yang menyembah matahari, bulan, gunung dan sebagainya. Inilah, bahwa Indonesia itu toleransinya sudah ada sejak jaman dulu kala. Bahkan 1.200 tahun yang lalu waktu Candi Borobudur dibangun. Jadi raja tidak mempermasalahkan apa agama mereka. Yang penting mereka mau diajak bekerjasama, mereka diberikan pangan, sandang dan papan. Jadi Borobudur dibangun dengan kemakmuran dan kedamaian. Saya juga menjelaskan tentang tehnik penguncian batu dan waterproff. “ tambah Mura.
Dalam kunjungan tersebut, Christine Lagarde juga sempat meminta untuk dirinya dapat berfoto dalam kondisi yang hening. Kedatangan Lagarde ke Indonesia ini dalam rangka menghadiri beberapa agenda penting. Kedatangan Lagarde ini juga sekaligus meninjau langsung persiapan Indonesia sebagai tuan rumah Pertemuan Tahunan IMF – Bank Dunia pada Oktober 2018.
Sementara itu Direktur Pemasaran dan Pelayanan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko ( Persero ) Ricky SP Siahaan mengatakan “ Adalah tanggung jawab semua pihak untuk melestarikan candi ini, untuk melindungi candi ini, dan untuk bisa semua orang tahu peradaban bangsa Indonesia itu sangat tinggi. Karena pada abad ke 8 sudah bisa membangun sebuah monument yang sangat luar biasa di dunia ini. Oleh sebab itu semua pihak harus bertanggung jawab untuk memelihara, melindungi dan juga mempromosikan ke dunia, utamanya promosi terhadap preservasi konservasi dari candi ini. Ini supaya generasi penerus kita mampu melihat nenek moyang mereka itu adalah nenek moyang yang pintar – pintar, mereka sudah bisa membangun tanpa peralatan teknologi yang canggih. ”