Etalase budaya Jawa di taman arkeologi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
Libur lebaran biasanya juga dimanfaatkan untuk berlibur bersama, terutama karena semangat silahturami sedang tinggi-tingginya dan seluruh keluarga besar berkumpul. Pengalaman wisata yang menyenangkan akan menjadi kenangan indah tak terlupakan. Penting untuk merencanakan acara & destinasi wisata yang menyenangkan untuk seluruh anggota keluarga.
PT. Taman Wisata Candi (TWC) selaku pengelola dari kawasan wisata warisan budaya bangsa yaitu Candi Borobudur, Candi Prambanan dan Candi Ratu Boko menyadari sepenuhnya kebutuhan taman wisata yang nyaman dan menarik untuk keluarga. Hetty Herawati selaku Direktur Pemasaran dan Pelayanan TWC mengatakan “Kunci utama untuk bisa mendapatkan pengalaman berwisata yang menyenangkan adalah wisatawan merasa nyaman. Oleh karena itu selaku pengelola kawasan destinasi wisata menyadari pentingnya untuk senantiasa meningkatkan 3A: akses, atraksi dan amenitas, terutama dalam menyambut masa ramai liburan Lebaran 2019 yang jatuh pada | — 15 Juni 2019.”.
“Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah pengunjung ke Kawasan Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, kami menambah beberapa pintu masuk dengan kantong parkir di dekatnya. Ada 5 gate atau pintu masuk di Prambanan dan 2 pintu masuk di Borobudur, yang tadinya hanya | pintu masuk saja. Selain itu kami juga memperbaiki ticketing system dan menambah mesin scan tiket termasuk cashless gate bekerja sama dengan Brizzi, Tap cash dan pembayaran dengan LinkAja. Ada 14 pintu scan tiket di Borobudur dan 12 di Prambanan, lebih banyak dibanding tahun lalu ” ditambahkan oleh Hetty. TWC juga melibatkan pelajar dan mahasiswa pencinta dan peduli heritage untuk membantu pengunjung dengan informasi di taman candi. Diharapkan mereka bisa mempromosikan dan menularkan kecintaan akan heritage dan filosofi budaya Indonesia di kalangan generasi muda.
“Kami paham, bahwa di jaman now ini wisatawan membutuhkan konten & atraksi yang tidak membosankan untuk dibagikan di social media. TWC berkomitmen untuk melestarikan authenticity dan konteks budaya local di kawasan taman candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko. Karena itu kami menggandeng seniman-seniman local dan masyarakat untuk berbagai atraksi budaya. “ada pertunjukan seni khas Jawa seperti cokean, perkusi, kidung karmawibangga, pertunjukan Askrab dll di Borobudur. Ada jatilan, prajurit kraton, wanoro, music dolanan anak, dll di Prambanan. Di Ratu Boko ada gejog lesung, cokean, srandul, akustik, tari tradisional dll.“ kata Emilia, GM komersial TWC. Pertunjukan megah yang wajib ditonton adalah pertunjukan “the legend of Roro Jonggrang” special lebaran di teater indoor Trimurti Prambanan yang menampilkan seniman tari local bertaraf internasional. Pertunjukan tari yang belum lama diluncurkan ini mengangkat kisah cinta Roro Jonggrang yang berakhir dengan tragedy, dalam balutan koreografi yang unik, gabungan tari tradisional dengan modern dance yg dinamis. The legend of Roro Jonggrang special Lebaran ada setiap hari dari tgl 7 — 15 Juni, jam 14.00 — 15.00. Pentas Ramayana di panggung terbuka juga hadir setiap hari dari tgl 5 — 13 Juni, pukul 19.30. Pengunjung juga bisa bersantai menikmati hidangan di bawah bintang-bintang sambal menikmati pemandangan candi Prambanan di malam hari dari sekitar Gedung Trimurti.
TWC berkomitmen terus meningkatkan kenyamanan pengunjung dengan perbaikan amenities. Borobudur dan Prambanan dilengkapi dengan jalur untuk kaum disable, dan perawatan fasilitas toilet sebaik mungkin. TWC juga mengembangkan transportasi ramah lingkungan dengan mobil listrik di dalam Kawasan candi. Ada hover cart yang bisa disewa di Prambanan.
Masih dalam rangka liburan Lebaran 2019 kali ini, TWC menggandeng chef berstandar dunia yang tergabung dalam Association Culinary Professional (ACP) mempersembahkan rangkaian menu special Dahar Pitu di Resto Manohara — Borobudur, Resto Prambanan, Ratu Boko Sunset Resto dan RamaShinta Garden Resto Prambanan. Hetty menjelaskan “Dahar Pitu adalah tujuh menu kuliner spesial Lebaran yang kami kembangkan sebagai gerbang untuk memperkenalkan khazanah warisan kuliner dan kekayaan alam tanah Jawa sekaligus memanjakan lidah pengunjung di momen istimewa ini. Dalam mengembangkan Dahar Pitu, kami menggunakan produk-produk lokal untuk menampilkan kekayaan alam tanah Jawa.”
Dijelaskan oleh Chef Ronald Silvano selaku coordinator dari ACP “Menu Dahar Pitu sendiri terdiri dari nasi Puteri Manohara, Selada Nusantara, Gedhang Gapit, Gedhang kuning, Tape Sos Jowo, Lumpia Sayur, Brongkos dan Sate Jawi. Nasi Puteri Manohara adalah sajian nasi yang dimasak dengan kaldu daging kambing yang diolah sempurna dengan taburan kismis yg disajikan dengan daging kambing kurma yang cocok untuk hidangan halal bihalal keluarga. Yang baru di lebaran ini juga adalah dibukanya coffee shop BoKopi di Ratu Boko dengan signature kopi robusta Merapi yangb bisa juga dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Aneka kopi nusantara juga ada di sana, mulai dari tanah aceh hingga toraja. (robusta sidikalang, arabica gayo, arabika mandailing, arabika bali kintamani, arabika flores dan toraja mamasa).
Usai menikmati candi Prambanan, anak-anak bisa menikmati segarnya Temple Gelato yang disajikan dari VW Combi yang dimodifikasi. “Pada intinya, komitmen utama kami adalah untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan untuk pengunjung di kawasan Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Selain aneka kesenian local, hadirnya restoran lokal, kafe food truck yang berada di kawasan Taman Wisata Candi menjadi sarana bagi wisatawan untuk lebih merasakan kekayaan budaya dan alam sekitar melalui makanan dan minuman.” jelas Hetty Herawati menutup perbincangan kali ini.