twc Logo
  • Beranda
  • Destination Info
  • Sejarah
  • Experiences
  • Venues
    • Bukit Dagi Borobudur
    • Karmawibhangga
    • Taman Padma Borobudur
    • Taman Lumbini Borobudur
    • Marga Utama Borobudur
    • Lapangan Merah
    • Samudraraksa Borobudur
  • Galeri
  • Agenda
  • News
  • Brosur
  • INDONESIA
    • INDONESIA
    • ENGLISH
Beranda
News
Di Balik Nama Borobudur

Di Balik Nama Borobudur

Digimark Borobudur Park
Agustus 2, 2017
2 minutes

Candi Borobudur menyimpan misteri yang menimbulkan pertanyaan bagi orang-orang yang melihatnya. Periset, arkeolog, hingga pengunjung terbawa lebih dalam misteri dan berbagai pertanyaan yang terkandung di dalamnya saat mendaki monumen ini.
Satu pertanyaan sederhana yang belum terjawab sampai saat ini adalah: apakah nama Borobudur adalah nama sebenarnya atau tidak. Nampaknya nama Borobudur memang nama sebenarnya, namun pernyataan ini tidak memiliki bukti kuat yang bisa digunakan untuk menunjangnya.
Banyak usaha telah dilakukan untuk menyelidiki pertanyaan ini, namun tidak ada satu interpretasi pun yang terbukti. Sejauh ini, cara untuk mengetahui nama sebenarnya dari Borobudur adalah dengan melihat dua bagian yang membentuk namanya, Boro dan Budur. Teori ini diprakarsai oleh Poerbatjaraka. Dia mengungkapkan bahwa “boro” bisa diartikan sebagai sebuah biara, yang saat ini bisa dianggap sebagai vihara. Sementara “budur” itu sendiri adalah nama sebuah tempat. Dengan demikian, Borobudur bisa diartikan sebagai “Vihara di Budur”.
Sedikit peninggalan dari sebuah biara ditemukan pada tahun 1952 saat penggalian dibuat di halaman barat Borobudur. Ditemukan sebuah manuskrip kuno bernama Nagarakrtagama dari tahun 1365 yang berisi nama Budur di dalamnya. Dalam manuskrip tersebut, budur adalah tempat suci Buddhisme Mahayana.
Pendekatan lain dikatakan oleh de Casparis yang berhasil menggambarkan bagian usang dari piagam batu yang ditemukan pada tahun 842. Melalui rekonstruksi teks, ia membaca bagian dari batu tersebut sebagai “bhumisambharabhudura”, yang berarti “Gunung Kebajikan dari Sepuluh Tahapan Bodhisattva “. Kata “Bharabhudura” diambil dan diubah menjadi Borobudur. Perubahan yang digunakan adalah penyederhanaan yang terjadi karena pengucapan bahasa lisa. Di sisi lain, bagian pertama dari kata tersebut terdengar mirip dengan “Bumisegoro”, yang merupakan nama desa selatan Borobudur.
Menarik untuk dicatat bahwa sebelum kata tersebut ditemukan, ada kata lain yang ditemukan, yaitu “kamulan”. Kata ini berarti “Tempat Suci dari Leluhur”. Oleh karena itu, jelas terlihat hubungan Borobudur dan pura untuk pemujaan leluhur.
Pertanyaan lain yang sederhana namun sulit dijawab adalah: berapa lama candi Borobudur aktif digunakan? Kapan berhenti berfungsi sebagai monumen untuk memuliakan dinasti yang berkuasa, atau sebagai pusat ziarah Buddhis?
Asumsi umum adalah bahwa candi ini mulai tidak digunakan saat orang-orang masuk Islam pada abad kelima belas. Candi Borobudur mungkin telah ditinggalkan saat pusat kegiatan politik dan budaya pindah ke Jawa Timur pada abad ke-10.

Berita Terkait

Oktober 26, 2021
Ultra Charity Wonderful Borobudur, Aksi Donasi 20.000 Buku Cerita Relief Candi Borobudur Bagi Pegiat Wisata Borobudur
Candi Borobudur merupakan sebuah perpustakaan besar, dimana banyak sekali sumber pengetahuan dan nilai kehidupan yang terpahat dalam relief-relief dinding Candi Borobudur. Adapun bekal pengetahuan dan nilai kehidupan ini sudah seharusnya disampaikan secara baik kepada masyarakat dan pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur. Adalah Handaka Vijjānanda, penulis buku edukasi budaya yang mengisahkan 20 pahlawan kebajikan di relief […]
Oktober 14, 2021
Pelatihan Food Safety, Rangkaian Pelaksanaan Program CHSE di Lingkungan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Menuju Kebangkitan Kembali Dunia Pariwisata
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) senantiasa berkomitmen untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) di setiap destinasi serta unit bisnis yang dikelola, guna mewujudkan Pariwisata Berkualitas (Quality Tourism). Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE, baik dari sisi produk […]

Berita Terkini

Borobudur Menuju Kunjungan Berkualitas
Juni 6, 2022
PT TWC Dukung Pembukaan Akses Naik ke Candi Borobudur dengan Pengaturan Kuota Kunjungan bagi Wisatawan
Oktober 26, 2021
Ultra Charity Wonderful Borobudur, Aksi Donasi 20.000 Buku Cerita Relief Candi Borobudur Bagi Pegiat Wisata Borobudur
Oktober 14, 2021
Pelatihan Food Safety, Rangkaian Pelaksanaan Program CHSE di Lingkungan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Menuju Kebangkitan Kembali Dunia Pariwisata
Oktober 14, 2021
TWC Perkuat Konten Edukasi Menuju Quality Tourism, Nilai Sejarah Relief Pohon Bodhi Candi Borobudur Sebagai Sumber Inspirasi
Buy Ticket
twc Logo
twc Logo
  • Beranda
  • Destination Info
  • Experiences
  • Venues
  • Agenda
  • News
  • Brosur
Contact Us
  • info@injourney.id
Head Office Address
  • Jl. Raya Yogya-Solo KM. 16, Prambanan, Sleman, D.I Yogyakarta 55571
Representative Office Address
  • Kantor Gedung Pengelola TMII Lt. 3. Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur 13560
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko © 2025. All Rights Reserved