twc Logo
  • Beranda
  • Destination Info
  • Sejarah
  • Experiences
  • Venues
    • Bukit Dagi Borobudur
    • Karmawibhangga
    • Taman Padma Borobudur
    • Taman Lumbini Borobudur
    • Marga Utama Borobudur
    • Lapangan Merah
    • Samudraraksa Borobudur
  • Galeri
  • Agenda
  • News
  • Brosur
  • INDONESIA
    • INDONESIA
    • ENGLISH
Beranda
News
Borobudur di Masa Kolonial

Borobudur di Masa Kolonial

Digimark Borobudur Park
Oktober 6, 2017
2 minutes

Pada akhir abad ke-19, Presiden Masyarakat Arkeologi Yogyakarta, Isaac Groneman, mengambil lebih dalam konteks religius Borobudur. Ia percaya bahwa Borobudur adalah tempat suci umat Budha, namun ia membutuhkan dukungan yang kuat. Untungnya, pada waktu itu, Raja Chulalingkorn sedang dalam perjalanan ke Jawa untuk menjelajahi masa Lalu, Grooneman mengajak raja tersebut ke Borobudur.

Bagi Groneman, ini adalah awal perjalanan untuk memahami warisan Jawa kuno. Bagi pemerintah kolonial Hindia Belanda, kunjungan mulia membawa makna yang berbeda. Sebagai pertanda pertemanan politik, pemerintah kolonial Belanda memberi delapan gerobak penuh artefak dari Borobudur, termasuk patung penjaga daerah Borobudur yang ditemukan di dekat bukit Dagi. Patung ini sangat penting karena petunjuk lokasi biara Budha yang pernah ada di dekat monumen.

Saat itu, Borobudur menjadi gambar yang cocok untuk raja, dan Borobudur sebagai tanda kejayaan Kerajaan Belanda di pameran dunia. Sebagai forum dagang, pameran dunia menjadi daya tarik kolonial hingga tahun 1930an. Arkeologi dipandang sebagai pengisi pameran, serta etnologi, zoologi, dan botani, serta disiplin ilmu lainnya. Ketegangan antara profesionalisme dan kepentingan politik di Jawa dan daerah kolonial lainnya di awal abad ke-20. Pada saat yang sama, arkeolog mulai melihat warisan ini dari berbagai sudut. Pelestarian bahkan lebih penting lagi: pemulihan Borobudur menjadi kebutuhan dan dilakukan oleh Th. Van Erp dalam 4 tahun, dimulai dari tahun 1907 sampai 1911. Pekerjaan dan hasilnya, dukungan investigasi dicatat pada tahun 1920, dalam sebuah buku dengan dua bagian dan enam jilid. Buku ini menjadi basis studi konservasi Borobudur. Bagian yang penting adalah bahwa itu adalah instrumen dalam penyerahan restorasi kedua Borobudur yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Negara ini memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1945, melalui usaha dan diplomasi bersenjata, sebuah prestasi yang memberi kebanggaan nasional di mata dunia.

Berita Terkait

Oktober 26, 2021
Ultra Charity Wonderful Borobudur, Aksi Donasi 20.000 Buku Cerita Relief Candi Borobudur Bagi Pegiat Wisata Borobudur
Candi Borobudur merupakan sebuah perpustakaan besar, dimana banyak sekali sumber pengetahuan dan nilai kehidupan yang terpahat dalam relief-relief dinding Candi Borobudur. Adapun bekal pengetahuan dan nilai kehidupan ini sudah seharusnya disampaikan secara baik kepada masyarakat dan pengunjung Taman Wisata Candi Borobudur. Adalah Handaka Vijjānanda, penulis buku edukasi budaya yang mengisahkan 20 pahlawan kebajikan di relief […]
Oktober 14, 2021
Pelatihan Food Safety, Rangkaian Pelaksanaan Program CHSE di Lingkungan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Menuju Kebangkitan Kembali Dunia Pariwisata
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) senantiasa berkomitmen untuk terus menerapkan protokol kesehatan dan CHSE (Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability) di setiap destinasi serta unit bisnis yang dikelola, guna mewujudkan Pariwisata Berkualitas (Quality Tourism). Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan berbasis CHSE, baik dari sisi produk […]

Berita Terkini

Borobudur Menuju Kunjungan Berkualitas
Juni 6, 2022
PT TWC Dukung Pembukaan Akses Naik ke Candi Borobudur dengan Pengaturan Kuota Kunjungan bagi Wisatawan
Oktober 26, 2021
Ultra Charity Wonderful Borobudur, Aksi Donasi 20.000 Buku Cerita Relief Candi Borobudur Bagi Pegiat Wisata Borobudur
Oktober 14, 2021
Pelatihan Food Safety, Rangkaian Pelaksanaan Program CHSE di Lingkungan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) Menuju Kebangkitan Kembali Dunia Pariwisata
Oktober 14, 2021
TWC Perkuat Konten Edukasi Menuju Quality Tourism, Nilai Sejarah Relief Pohon Bodhi Candi Borobudur Sebagai Sumber Inspirasi
Buy Ticket
twc Logo
twc Logo
  • Beranda
  • Destination Info
  • Experiences
  • Venues
  • Agenda
  • News
  • Brosur
Contact Us
  • info@injourney.id
Head Office Address
  • Jl. Raya Yogya-Solo KM. 16, Prambanan, Sleman, D.I Yogyakarta 55571
Representative Office Address
  • Kantor Gedung Pengelola TMII Lt. 3. Jl. Raya Taman Mini, Jakarta Timur 13560
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko © 2025. All Rights Reserved